Karpet Bermotif Sajadah Perenggang Shaf

Sebagai pekerja lapangan, ada kala nya saya melaksanakan sholat jumatan di berbagai masjid.
Nah sering saya jumpai masjid yang karpetnya bermotif seperti sajadah seperti gambar di bawah















Saya perhatikan, masyarakat muslim yang sholat di atas karpet motif ini cenderung menempatkan diri pada "kapling" per motifnya. Jika dalam satu shof ada 10 kotak, maka hanya akan diisi oleh 10 orang jamaah saja atau ya 11 orang. Sehingga tiap shof-nya jadi renggang, kayak orang sedang marahan aja.
Hati kecil saya extreme nya berkata, ini karpet yang begini langsung ataupun tidak membuat tidak sempuna nya sholat berjamah alias menjadikan renggang shaf nya.


Pada suatu kesempatan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam pernah memperingatkan para sahabat agar menutup celah-celah di antara shaf sholat berjamaah mereka dengan saling berdekatan satu sama lain antara mereka. Sebab bilamana celah-celah tersebut dibiarkan Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam dapat melihat –dengan izin Allah- syetan menyelinap di dalam barisan orang-orang yang sholat berjamaah laksana anak-anak kambing...!


“Rapatkanlah shaf-shaf kalian, saling berdekatanlah, dan luruskanlah dengan leher-leher (kalian), karena demi Dzat yang jiwaku berada di dalam genggamannya, sesungguhnya aku melihat setan masuk dari celah-celah shaf seakan-akan dia adalah kambing kecil.” (HR Abu Dawud)


Saya rasa lebih afdol dengan memakai karpet bermotif polos saja seperti contoh di bawah

Dengan karpet yang begini, shaf akan cenderung mudah rapat, berbeda dengan yang sudah di "kapling" posisi nya.


Ini hanya sekedar opini penulis saja ya.....